Todo list, Job list dan Finished List

Q : Bagaimana caranya makan gajah?

J : Dimakan sedikit-sedikit, lama-lama juga habis.

Seringkali kita (kita elu aja kali!) ya sudah diganti, seringkali aku harus mengerjakan 1001 tugas yang menumpuk dan semuanya seakan-akan mengejar dengan kencangnya. Misal waktu TA, ada segudang hal yang harus aku ketahui tapi waktu itu aku masih ndak ngerti.  Mulai dari definisi data mining,  association rule mining itu ngapain?  apa  itu frequent itemset mining? trus yang closed itu gimana? paper mana yang harus dibaca? siapa namaku? dimana aku? kenapa aku? kenapa harus aku, Tuhan!!!!

Sudah-sudah, berlebihan.

Jawabannya sederhana, mulai dari perencanaan. Pertanyaannya apa? Oh belum ya… pertanyaannya mulai darimana kita kerjakan semua itu? (kita? Itu TA mu, bukan TA ku, atau TA mereka)

Belanda mengajarkan kita bahwa totall football itu soal strategi, kedisiplinan, rotasi dan stamina… kayaknya salah arah deh, mari kita ulangi. Belanda mengajarkan kita selama 350 tahun, bahwa seni memecah-belah itu adalah seni yang sangat unggul. Pemrograman juga mengajarkan tentang rekursi, teknik yang menggunakan metode memecah masalah menjadi semakin-kecil dan semakin-kecil sampai tidak bisa dipecah, lalu menyelesaikan menurut bagian terkecil. Itulah yang disebut “teknik makan gajah”.

Dan itulah yang harusnya dilakukan pertama kali. Memecah pekerjaan menjadi job list dan memecah job-job itu jadi todo list, kalau perlu target selesai kapan dan strateginya gimana. Dan membuat log pekerjaan untuk melihat sudah sejauh mana kita melangkah dan sejauh mana jalan yang masih harus dilalui.

Dengan menggunakan toolset itu, aku bisa melangkah ngerjain TA pelan2, terlalu pelan tepatnya. Nggak sih, kalau TA-ku lama itu soal disiplin, dan tingkat kesulitan. Setidaknya sebagai orang yang ndak disiplin, dan semaunya sendiri, aku punya pegangan udah ngapain aja dan mau ngapain aja.

Logging juga penting. Dengan logging kita bisa mengingat jejak kita. Berbagai catatan kecil selama perjalanan aku bikin di logging itu.

Oh iya… sebagai seorang yang berusaha selalu riang gembira, walau badai menghadang, ku akan selalu setia mendambamu… tuh kan kaco lagi. Sebagai manusia yang gampang bosan, finished list dan log berguna sebagai something to celebrate. Misal, “Job A sudah selesai hore!” *loncat2 di kursi, naik ke meja, loncat2* ya seperti itu lah, kau tahu maksutku. Selain itu, joblist menjaga aku tetap fokus dan tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya, sebagai orang yang sering nyasar kalo kemana-mana, kemana kita pergi itu penting! Gimana coba caranya nyasar kalo nggak tahu harus kemana? Itu namanya jalan2 nggak jelas bukan nyasar!

Dengan demikian… TA serasa sebuah perjalanan yang menyenangkan… penuh dengan senyuman… dosen pembimbing yang ramah… paper-paper yang mudah dipelajari…

Yeah… In your dream!

Oh ya… kapan saat yang paling menyenangkan saat mengerjakan TA?

Ada 2 menurutku, Saat kita tidak mengerjakannya (jalan2 sama teman, ngegame, nonton, ngobrol atau tidur) dan saat TA itu selesai. Aku ingat, langsung habis sidang… aku langsung bawa laptop putih pinjaman yang aku beri nama Epiphany ke Hima dan langsung main WoW, sampai malam, and those are the days.

PS : Dibuat sesaat di sela-sela menyelesaikan tahap awal dari pekerjaanku yang menumpuk, di akhir hari kerja, dengan kepala pusink, perut lapar dan jalanan yang mulai macet. Maaf jika susah dipahami dan bahasanya kacau… maklum, penulis sedang agak terganggu jiwanya.

About dnial

You don't see anything You don't hear anything You don't know anything Move along and pretend nothing happen

Posted on 12 Juni, 2008, in experience, idealist, life. Bookmark the permalink. 9 Komentar.

  1. There can be only one!
    -Highlander-

  2. tampaknya kamu perlu ke psikolog… 😕

  3. sering bikin joblist semakin sering saya mengabaikannya! hehehehe

  4. mending gawsah pake list deh
    ribet malah jadi puyengs

  5. @cK
    Ntar minggu aja saya konsultasi di Monas.

    @peyek dam Jendral Bayut
    Nah…
    makanya perlu disiplin juga.
    Kadangkala setelah bikin list panjang malah bingung.
    C*k! Akeh yo?
    Tapi setidaknya kita memetakan medan pertarungan dulu, melihat kekuatan lawan dan kekuatan sendiri.

    Kata orang bijak sih, “perang dimulai dari perencanaan”

  6. *nambah puyeng*

    mana Septimus heap-nya? Manaaaaaaaaa? Kirim! 😛

    *ngeloyor cuek walalu OOT*

  7. @dr
    Vivat Plusplus!!!
    Ndang lulus! Ndang lulus! Ndang lulus!

    @takochan
    di rumah… ambil aja.

  1. Ping-balik: Tentang GuiltReading List « Zero Reality

Tinggalkan komentar