Nama, antara identitas, merek dagang dan harapan(2)

Puas dengan tulisan kemarin?

Nah…
Sudah selesai membayangkan?
Apa ? Sudah dari kemarin… Terimakasih telah setia menunggu.

Jadi begini..
Bayangkan.. kok dibayangkan lagi… Ya wes…
Jika setiap hanya dinamai dengan sebuah nomor seri, betapa teraturnya hidup ini.
Kita tidak perlu menghapalkan nama, cukup nomor.

Percakapan hanya akan seperti ini:
17662 : Hei! err… *scanning RFID di tubuh lawan bicara hasilnya:17782* 17782 tolong siapkan kopi!
17782 : Siap laksanakan!

Implikasinya?
Setiap orang hanyalah angka. Sama seperti saat kita bilang, ada 1000 korban di Indonesia karena gizi buruk. Mereka hanyalah angka-angka. Dilucuti sedemikian rupa dari esensinya sebagai manusia, sehingga hanya ada korban 0, korban 1, sampai korban 999.

Begitu pula yang terjadi dalam film Hitman ataupun Laskar Pemuda dalam Septimus Heap, mereka hanyalah alat. Mirip dengan barang produksi, jika cacat, atau gagal dalam tugas boleh dibuang (dalam arti dibunuh tentunya).

So… seperti kata Romeo, “apa arti sebuah nama?”

Nama adalah identitas, itu sudah jelas.

Nama juga merek dagang kita.
Coba hitung betapa sering kita mengetikkan nama kita di google dan bertanya-tanya… akankah google mengenali nama kita?
Untuk mereka yang namanya jarang dipakai seperti aku… mungkin hanya ada nama sendiri yang muncul. Tapi bagi yang lain, dirinya harus bersaing dengan orang2 yang ortunya ndak kreatif memberi nama.

Atau hanya sial karena kalah tenar. Contoh seperti chika yang harus bersaing dengan bintang film panas.

Lho niel… nama Daniel kan pasaran?
Emang iya… tapi Gracyandi kan enggak. Makanya aku singkat, soalnya banyak pengalaman salah eja.

Thus, semakin unik nama anda.. semakin anda mampu membuat differensiasi dengan merk nama lain. Semakin umum nama, maka saingan anda dalam brand building semakin banyak. Dan sialnya, jika saingan anda lebih populer, persaingan tentu akan semakin sulit.

Trus… gimana cara yang benar dalam memberi nama?

Memang ada cara yang salah?

Jawabnya adalah… ADA!

Beberapa waktu yang lalu, aku pernah di membaca koran, bahwa pengadilan Jerman melarang seorang ayah memberi nama anaknya Hitler, karena dianggap akan menyusahkannya di masa depan.

Mungkin nama-nama seperti Joko Tolol dan Kere Gemblung juga dilarang kali…

Di berita itu juga disebutkan bahwa seorang anak juga dilarang diberi nama angka. Berarti nama seperti 409 itu dilarang. Tapi rasanya nama seperti Andrew Five Jack tidak.

Cara yang benar?

Ya selain penamaan di atas kali… Aku belum pernah memberi nama manusia. Kalo anjing sering.

Orang biasa memberi nama sesuai bulan kelahiran anaknya. Seperti Febi jika dia lahir di bulan maret atau jika dia lahir di bulan januari maka dia akan bernama Desti. Stuff like that lah…

Lha kalo namanya Julius? Berarti dia bagian dari adalah keluarga Julii yang bersaing dengan Scipio dan Brutii di jaman Romawi.

Orang juga sering memberi nama dari buku nama… The BOOK OF NAMES. Keren ya nama bukunya, seperti buku kuno yang akan mengubah dunia jika ditemukan.

Ada yang memberi nama ala Yahudi, kayak Ariel, Daniel, Nathanael, dll. FYI, kata el di bahasa Yahudi berarti Tuhan. Jadi, contoh namaku Daniel berarti Tuhan adalah Hakimku. Ya.. seperti doa lah…

Ada yang memberi nama berbau Arab, seperti Muhammad, sepertinya nama ini dan berbagai versinya, seperti Ahmad atau Mohamed banyak dipakai orang. Ada yang berbau jawa, Joko, Santoso, atau Sunda seperti Jaka, Santasa (mekso!). Dan segala yang lain.

Yang salah kaprah adalah nama2 Bali. Seringkali kita memanggil nama orang Bali Made, Gusti atau Wayan. Harusnya bukan itu yang dipakai. Tapi nama mereka yang paling belakang. Seperti I Gusti Ketut Jelantik, maka harusnya kita memanggilnya Pak Jelantik, bukan Pak Gusti, Pak Ketut atau bahkan Pak I.

Masalah ini sangat menyusahkan jika kita ngomong sama orang Bali tentang temannya yang sama-sama Bali. misal:

A : Itu temanmu, si Gusti.

B : Gusti yang mana?

A: Gusti Rono

B : oh… Rono? Iya kenal…

Mungkin kita harus belajar tentang nama orang Bali dengan sedikit lebih serius.

Capek ngetiknya kerja lagi…

About dnial

You don't see anything You don't hear anything You don't know anything Move along and pretend nothing happen

Posted on 20 Juni, 2008, in idealist, life, writting. Bookmark the permalink. 9 Komentar.

  1. Regard your good name as the richest jewel you can possibly be possessed of – for credit is like fire; when once you have kindled it you may easily preserve it, but if you once extinguish it, you will find it an arduous task to rekindle it again. The way to gain a good reputation is to endeavor to be what you desire to appear.

    — Socrates —

  2. mungkin maksud shakespeare dalam kalimat “apalah arti sebuah nama” adalah untuk memberi efek rendah hati, bukan dalam arti denotatifnya. jadi pertanyaan itu tak perlu dijawab sebenarnya. ya iyalah, masak sastra klasik harus diartikan dalam bentuk denotasi? dasar programmer nggak punya imajinasi.

  3. Bukan…
    Sebenernya.. maksutnya adalah…
    Apa kaitan antara nama keluarga Romeo dan Juliet dengan cinta mereka?
    Jelasnya Romeo pengen ngomong ke Juliet, “So what kalau keluarga kita perang, kita kan saling mencintai”

    Beda ya sama penafsiran orang-orang.

    Saya sastrawan bung… sastrawan kode. ๐Ÿ˜€

  4. Balas dendam yang gagal ๐Ÿ˜†

  5. postingan ini lucu! ๐Ÿ˜†

    *kemplang daniel yang make nama chika sebagai contoh*

  6. suka tulisannya. hehe
    boleh ngelink blog orang gak sih?–>masih baru ngeblog, agak dodol sopan santunnya
    tulisan tentang nama-namaan juga ini…
    http://www.ydoea.com/2008/03/10/whats-in-a-name/
    kalo salah diampuni ya…

  7. Inti postingan : Master Daniel lagi nyari nama yang cocok buat nama (calon) anaknya ๐Ÿ˜›

    Oya, gimana dengan soal keberatan nama? Anak tetangga saya ada tuh yang sering sakit2an, trus katanya gara2 keberatan nama. Eh, setelah namanya diganti, ternyata memang bener jadi gak sering sakit2an lagi. Tapi yaaa… jelas aja, masa’ namanya Aldo Fernando Raymondo bla bla bla *gak inget, mirip nama telenopela gitu deh :mrgreen:

    ah, eniwei, minta royalti dong! Kan udah make contoh nama. Sebodo deh kalo yg dimaksud bukan saya, soalnya salah bulan (yg sepertinya memang disengaja ๐Ÿ˜› ), yang penting namanya sama ๐Ÿ˜ˆ

  8. @cK
    Contoh yang menarik kan?

    @lindawatirahaju
    Maksute?

    @takochan
    Ntar soal itu di posting selanjutnya…
    Royalti? minta apa sih?

  9. hmmm githu ya…. nama ada merek dagang… tinggal di jual ajahhhh ๐Ÿ˜†

Tinggalkan Balasan ke dnial Batalkan balasan