Monthly Archives: Maret 2009
File Deletion from Dummies
Pertanyaan sederhana: apa yang terjadi jika kita menghapus file:
a. OS akan menghapus file dengan mereset semua bit jadi 0.
b. file akan dikirim ke recycle bin.
c. Nama file akan dihapus dari sistem dan fragmen yang ditempati file akan di-flag sebagai free tapi datanya tidak benar-benar dihapus.
Jawabannya adalah : c
Ini ilustrasinya, Read the rest of this entry
Tentang Internet yang tidak pernah lupa
Pernah dengar Miranda’s Law Warning? ada bagian ini:
You have the right to remain silent, anything you say can and will be used against you in the court of law.
Kalau di Internet bisa diubah jadi:
You have the right to remain sincere, anything you say can and will be haunt you in the future.
Hati-hati dengan posting atau komentarmu di Internet. Apakah itu blog, twitter, komen di blog, facebook (yang ini sih masih walled garden), thread forum atau email/milis karena itu akan mendefinisikan dirimu. Dan bisa merusak kesempatan kerjamu. Like this.
Sebelum kamu komen, atau menulis sebuah posting, tweet, plurk, status FB, atau notes, pastikan itu adalah posting yang layak dibaca oleh temanmu, pasanganmu, atasanmu, ataupun calon atasanmu bahkan mungkin anak cucumu.
Minimal, pastikan kamu sudah mengikuti kaidah berdiskusi.
Internet tidak pernah lupa. Apa yang kamu katakan bisa dilacak dan disimpan oleh google atau Internet Archive.
Bertanggungjawablah! Benteng Anomymousity-mu hanya setebal satu subpoena saja.
Interesting Link
I have few interesting links I found, some of them outdated but still relevant.
- How RIAA sue unsuspecting citizen for P2P file sharing. With new UU HAKI and US pressure, maybe we are next, gentlement. Spark an idea for next piracy post.
- How to code more secure. For now, it’s bear few use for me. But sometimes in the future I might need it.
- An assexual life? Different from celibacy, they just don’t have sex desires, and err, they still masturbate.
- Now Computer Science is cool again. In US at least.
- Chris Anderson thinks that Open Source community better govern like a company, with few benevolent dictator ruling thousand and thousand programming grunts. More like Ubuntu system than Debian.
- Your basketball team loosing one point in halftime? Maybe it’s time to raise your bet because chances are they gonna win. Well, that’s the research says. True for MU and Liverpool at least.
- Google have control to orphaned books? Well, what happen to don’t do evil thingy?
- Sci-fi and religion connection. Sci-fi writer find inspiration from Bible, or some sort.
- Why being PNS is a dream job. This men have no work to do and still being paid and have good reviews too.
- And the last but not least, Why diamond are forever, old article from 1982 in the Atlantic but still relevant to date.
Have fun!
Keamanan Komputer From Dummies(0) : Good Security Habbit
Jika kamu sibuk atau tidak mau pusing silahkan langsung ke seksi tl;dr di bawah, dibuat singkat, padat dan jelas (hopefully). Because fast reader is a consument too. 😛
Siapa mau hidup sehat? Semua orang bukan. Dan bagaimana caranya orang mencapai hidup sehat? Ada yang melakukan cara klasik: diet dan berolahraga, ada yang memakai cara modern, liposuction, terapi kencing, diet vegan, dll.
Diet dan olahraga dirasa susah karena itu adalah kebiasaan yang harus dilakukan secara terus-menerus. Kita tidak lantas berhenti olahraga dan mengatur makanan saat kita sudah sehat. Kita tetap harus menjaga kesehatan dengan terus menerus melakukan olahraga dan menerapkan pola makan sehat.
Sekarang apa hubungannya dengan keamanan komputer? Sesuai pengalamanku, mengamankan komputer itu sebenarnya gampang tapi harus disiplin dan menjadi sebuah kebiasaan, tapi seringkali orang membuatnya rumit karena ingin solusi satu-untuk-selamanya. Frozen misalnya, menuliskan sebuah artikel untuk menghindari komputer dari virus. Cukup bagus sebenarnya, sayang melewatkan hal yang paling kunci dalam pengamanan komputer, sederhana dan mudah di-maintain. Solusi yang dia tawarkan sangat susah di-maintain.
Biasanya hal ini terjadi karena orang menganggap cara klasik (update AV, hati-hati dengan attachment, scan teratur setiap periode waktu tertentu, download security patch) membosankan atau merepotkan atau malah tidak efektif. Well, saran-saran itu nggak akan bertahan lama kalau tidak efektif bukan?[1] Read the rest of this entry
Tentang Gaya Bahasa dan Jakarta.
Adaptasi paling susah di Jakarta adalah soal gaya bahasa. Aksen, dialek dan diksi yang dipakai manusia Jakarta sangat berbeda dengan daerah lain. Walaupun dipakai dalam berbagai sinetron dan film sebagai standar de facto aksen gaul untuk anak muda, bagiku menggunakan dialek Jakarta memerlukan banyak penyesuaian.
Penyesuaian itu bagiku sangat susah karena beberapa hal :
- Aku orang Surabaya yang relatif lebih kasar cara bicaranya. Contohnya, “Cok, nang di kon ?”
- Lingkungan pergaulanku di Surabaya menganggap aksen Jakarta sebagai sok gaul, belagu dan kemlinthi.
- Lingkungan pergaulanku di kantor juga didominasi orang Jawa Timur, beberapa masih jebolan ITS juga. Guyonan seperti :
- Aku terbiasa (berusaha) menulis dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar di blog.
A : Kepanjangane ERA opo ?
B : Event Response.
A : Lha A-ne ?
B : Ancok !
Cukup wajar dan sering terjadi meski kadang yang diajak bicara lebih tua.