Satu pertanyaan tentang caleg
Aku punya beberapa pertanyaan penting tentang caleg.
Setelah tanggal 9 April 2009, apa yang harus dilakukan terhadap sampah visual yang bertebaran di jalanan seantero Indonesia?
- Serahkan pada ahlinya.
- Sebagai kain pembatas warung.
- Didaur ulang.
- Diambil untuk mengusir tikus di rumah.
- Ditaruh di depan rumah untuk pengusir setan.
- Masukkan ide anda…
Aku sekarang merasa ide proporsional terbuka adalah ide yang buruk. 😦
Posted on 3 Maret, 2009, in experience, idealist, life and tagged caleg, kampanye, pemilu. Bookmark the permalink. 14 Komentar.
di daur ulang bisa nggak ya??
7) Kasih ke dnial
8) Dijadiin makanan kambing kalo bisa
buat selimut, pengganti tikar, truss hmmmm apalagi yah..??!!
dibagi-bagiin ke serikat penjual kacang rebus buat bungkus 😛
@ulan
Bisa harusnya. Nampakny recycle belum jadi tren di sini. 😦
@lambrtz
Kambing kayaknya nggak suka makan kertas glossy atau kain.
@wina
Hmmm…. boleh juga.
@mardun
Menggusur kertas koran donk… 😛
Buat kios yang jualan di pinggir jalan aja….
Dibalik, trus tulis deh pake kapur
wew
Bukannya itu sudah harus bersih sebelum pemilu?
Gambarnya sih IMO dibakar saja, kayu bingkai dan penyangganya yang harus diselamatkan. (jangan sampai terbuang percuma) 😀
Yg spanduk, baliho, simpan utk kampanye berikutnya. Tinggal ubah tahun kan? 😛
Kertas ya didaurulang, bisa buat print draft…
@kangismet
Sepakat!
@jensen99
Itu kan teorinya. Prakteknya belum tentu.
@Takodok!
Kan calegnya bisa loncat partai.
Ow… sudah mulai print draft TA-kah? 😛
poster2 sampah pemilu lalu juga masih ada yang nempel..
*hilang asa*
kalau yang kain, keknya cocok buat lap pel 🙄
kalo yang kain kadang bisa juga buat celana pendek!!
@hawe
Begitulah Indonesia… 😦
@frozen
kasihan penjual kain pel official tergusur. 😛
@sandz
Heh!? Isok ngono? Tapi nggak nyaman boss… geli2 gimana gituh… 😛
buat penutup bak truk