Tentang Sup batu

Ini adalah sebuah cerita yang aku baca di buku Pragmatic Programmer. Cerita ini adalah sebuah cerita soal sup batu yang rasanya enak.

Negara dalam keadaan perang. Perang saudara berkecamuk membuat negara itu terpecah belah. Desa-desa yang netral menutup diri terhadap pihak luar, takut untuk berpihak dan menjadikan mereka sasaran serangan. Dan suatu hari di desa yang sunyi, sekelompok prajurit pemerintah yang kelelahan memasuki desa.

Logistik mereka telah habis, mereka kelelahan, terluka dan lapar. Mereka mulai mengetuk pintu rumah demi rumah di desa itu. Tapi di desa itu semua orang ketakutan, mereka tidak mau memberi para prajurit itu makanan yang mereka perlukan.

Kelelahan dan kecewa, para prajurit melaporkan kegagalan mereka pada komandan. “Baiklah,” kata komandan itu. “Siapkan api unggun, kita berkemah di tengah desa.”

Setelah api unggun selesai, komandan memerintahkan para prajurit untuk memasak sisa makanan terakhir mereka, dan menambahkan batu ke dalamnya. “Kita akan masak sup batu,” kata sang komandan kepada prajuritnya yang kebingungan.

Bau sup batu itu mulai semerbak menyelinap ke pintu-pintu rumah. Menggoda para warga yang pelit dan ketakutan dengan bau yang harum dan rasa penasaran. Akhirnya seorang warga memberanikan diri untuk keluar dan mengintip sup batu para prajurit.

‘Apa yang kalian masak itu?” tanya warga. “Sup batu,” jawab komandan. “Baunya enak,” kata warga. “Memang, rasanya enak, tapi lebih enak lagi jika ditambah tomat, kami kehabisan tomat. ” “Ah! Tomat. Aku punya di rumah. Tunggu sebentar, akan kuambilkan.” jawab warga itu. Lalu pergilah warga itu dan membawakan tomat untuk sup batu para prajurit. “marilah bergabung,”‘ kata komandan.

Lalu, tak lama kemudian datanglah warga yang lain. Dia menanyakan hal yang sama. Dan komandan menjawab, “Sup batu ini memang enak, tapi lebih enak lagi jika ditambah wortel.” Lalu, pergilah warga itu membawakan wortel dan bergabung bersama para prajurit.

Tak lama kemudian, warga yang lain satu-persatu datang. Komandan lalu meminta mereka membawa sayur-sayuran, daging ayam, daging sapi, dan berbagai macam bumbu agar sup batu itu semakin enak.

Setelah semua terkumpul, Komandan lalu memerintahkan batu itu dibuang, dan prajurit dan warga makan bersama-sama.

Cerita ini pertama kali aku ceritakan pada Desti, Bernard dan Amy saat kita makan pagi di penginapan di Bukittinggi. Dapatkah kamu memberikan moral cerita ini?

About dnial

You don't see anything You don't hear anything You don't know anything Move along and pretend nothing happen

Posted on 27 Maret, 2010, in experience, flash fiction, idealist, life, small talk, writting. Bookmark the permalink. 11 Komentar.

  1. In a shared fish, there are no bones.

    Democritus (ca. 4th century BC)

  2. …bersama kita bisa? πŸ˜•

  3. jangan berperang jauh dari kampung halaman
    jangan jadi warga desa
    jangan jadi pemimpin kalo tak cerdas dan pandai
    jangan jadi tentara kalo cenderung melawan atasan

    jangan… kenapa kalimatku negatif semua? πŸ˜•

  4. Itu batu yg direbus batu apa, sampai bisa mancing rasa penasaran.. πŸ˜†

    *ditimpuk batu berlian*

  5. *serius mode ON*

    Ini soal memancing kah?

    Ketika tidak bisa mendapatkan sesuatu dengan meminta langsung, maka merubah taktik dengan memberi pancingan supaya apa yang kita inginkan itu dengan suka rela diantarkan.

    *nebak-nebak*

    πŸ˜•

  6. @all
    tergantung interpretasi.
    Jangan terpaku pada moral cerita yg didiktekan pendongeng. πŸ˜›

  7. Jadi, apakah bahan yang membuat harumnya semerbak seperti itu? Padahal belum ada bahan2 masakan yang dimasukkan? πŸ˜€

  8. Dapatkah kamu memberikan moral cerita ini?

    Tentara yang mengemis makanan dari penduduk, dan tidak sanggup mencukupi dirinya dari apa yang ada di alam, adalah tentara gagal. Sekumpulan tentara yang tidak memiliki survival skills.
    Ada dua kemungkinan sebab:
    1] AB dari tentara tersebut tidak punya program SERE.
    2] Yang lebih masuk akal, itu tentara palsu. Mungkin milisi yang merampas seragam dari tentara pemerintah yang telah gugur.

  9. batu yang dimasukan kedalam panci membuat bahan masakan lebih cepat matang…

  10. Enak kalo dimasakin orang laen, kita tinggal makan wuakakak :))

  11. mampir nich dari Jaksel…
    saya suka blog anda jasa pengamanan

Tinggalkan Balasan ke panginapan di jakarta Batalkan balasan