Category Archives: idealist
Tentang Star Trek dan Perubahan
Salah satu serial TV favoritku adalah Star Trek, terutama The Next Generation. Di salah satu episodenya, Star Trek menceritakan tentang 3 orang yang dibekukan karena menderita penyakit yang tidak bisa disembuhkan di abad 21 dan karena kerusakan mesin pesawat mereka, mengambang di luar angkasa selama ratusan tahun. Ketiga orang itu harus menghadapi situasi yang baru sama sekali di masa yang bukan masa mereka.
Orang pertama, seorang penyanyi country, menghadapinya dengan santai, “Lha kan aku harusnya sudah mati, ya santai sajalah.” orang kedua, seorang wanita depresi karena semua orang yang dia kenal sudah meninggal, “Suamiku egois, dia membekukanku supaya dia tidak merasa bersalah karena pengobatannya gagal”, orang ketiga, seorang bankir kaya ngotot ingin kembali ke bumi untuk mencairkan dananya.
Kapten Jean-luc Picard mencoba menjelaskan kepada sang bankir tentang perubahan di bumi di abad 24, bahwa tidak ada uang di abad 24 dan mengumpulkan kekayaan bukanlah tujuan manusia lagi. Read the rest of this entry
Tentang Google Reader
“RSS is dead, long live RSS!”
Aku adalah salah satu pengguna Google Reader, sebuah layanan untuk membaca RSS. Aku sendiri juga pernah membuat sebuah situs aggregator berita lewat RSS, jadi bisa dibilang RSS adalah teman.
Aku menggunakan Google Reader untuk mengupdate berita terbaru di jalan sambil bergelantungan di bis transjakarta. Aku berlangganan cukup banyak blog tematis jadi sangat repot kalau harus blogwalking satu-satu apalagi via handphone.
Tapi, awal bulan ini diumumkan bahwa Google akan menutup Google Reader, layanan RSS mereka. Dan hasilnya kekacauan terjadi di jagad Internet. Well, sort of.
UMR Buruh dan Lapangan Kerja – Esai Sok Pintar
Beberapa hari terakhir beberapa tempat di Indonesia diramaikan dengan aksi demo buruh. Di Jakarta aksi ini memacetkan jalanan sekitar Bundaran HI dan saat aku berlibur ke Surabaya, bunderan Waru juga diramaikan dengan buruh yang bersiap konvoi ke kantor Gubernur Jatim untuk demo UMR juga.
Jadi, apa sih yang dituntut buruh?
Para buruh berdemo untuk menuntut peningkatan upah minimum. Di Jakarta nilai yang mereka tuntut 2,7 juta/bulan dan di Jawa Timur 2,2 juta/bulan.
Hanya ada satu kata: Wow!
Karena ternyata gaji adikku yg freshgrad tidak sebesar itu.
Kabar baiknya, gaji adikku bakal naik, kabar buruknya adik2 yang lain yang sedang mencari pekerjaan akan lebih susah mencari kerja.
Kok bisa?
Tentang Skalabilitas Pengajar
Ini bukan postingan teknis, well, dikit. Tapi soal perenungan.
Pernah mbayangin dunia di awal abad 19 saat gramofon belum populer?
Di jaman itu, bila seseorang suka dengan Dewa 19, maka dia harus pergi ke Jakarta dan melihatnya live saat konser. Tapi bagaimana jika dia tidak punya uang untuk ke Jakarta? Dia masih bisa menikmati musik dari penyanyi dan grup band lokal.
Lalu, ditemukanlah mesin pemutar suara, gramofon lalu radio tape, cd dan mesin penyebar berita, radio dan tv. Hal ini membuat semua orang kenal dengan Dewa 19 dan bisa mendengarkan musiknya di radio atau beli kasetnya. Hal ini jelas mengancam penghidupan pemusik lokal yang tiba-tiba harus bersaing dengan Dewa 19.
Anda mengerti maksudku soal skalabilitas?
Nah, sebuah pergeseran kini mulai terjadi. Hal ini mengancam banyak dosen-dosen. Apakah itu?